Jumat, 17 Desember 2010

Manusia Pelaku Peradaban

Para filsuf telah berusaha untuk memberikan definisi kepada manusia sebagai “hewan yang berbicara”. Pandai berbicara bukan hanya sekedar mengucapkan kata-kata menurut penelitian para ahli, sebagian hewan juga berbicara dengan bahasa mereka dan memiliki akal dalam kadar yang sangat rendah. Berbicaranya manusia adalah dengan pembicaraan yang telah diolah oleh pikiran yang jemih. Sehingga hanya manusia yang menjadi pelaku peradaban.
Tatkala perilaku dan berbicara manusia itu tidak lagi mempergunakan akal pikiran, sehingga berjalan tidak lagi berdasarkan petunjuk wahyu Allah SWT, maka kemanusiaan manusia waktu itu gugur dan ia kembali sebagai makhluk yang kedudukannya adalah dapat disamakan dengan hewan; memiliki anggota tubuh yang membutuhkan makan dan minum, dan memiliki hasrat untuk melampiaskan nafsunya, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Firman Allah : “Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang temak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yanglalai “. (QS. Al-A’raf: 179).
Manusia ditinjau dari asli katanya berasal dari bahasa Arab yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai al-basyar, an-naas dan al-ins atau al-insan. Namun, jika ditinjau dari segi bahasa serta penjelasan Al-Qur’an sendiri, pengertian ketiga kata tersebut saling berbeda.
Manusia sebagai Al-Basyar
Al-Basyar adalah gambaran manusia secara materi, yang dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Manusia dalam pengertian ini terdapat dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 35 kali. Dari pengertian-pengertian tersebut:
• 25 kali diantaranya berbicara tentang “kemanusiaan” para rasul dan nabi,
• 13 ayat di antaranya menggambarkan polemik para rasul dan nabi dengan orang-orang kafir yang isinya keengganan mereka terhadap apa yang dibawa oleh para nabi dan rasul, sebab menurut mereka nabi dan rasul adalah manusia biasa seperti mereka.
Allah berfirman: “Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (diturunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengamya, sedang mereka bermain-main, (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka : ‘Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?’ ” (QS. Al-Anbiya: 2-3)
Dan memang benar bahwa realitanya, rasul adalah manusia biasa dengan sifat-sifat kemateriannya. Yang membedakan adalah mereka diberi wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada ummat-nya. Allah berfirman: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa’ ” (QS. Al-Kahfi : 110).
Berkaitan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku ada-lah seorang manusia seperti kamu juga. Kamu datang untuk berper-kara; barangkali sebagian kamu lebih pandai mengemukakan alat bukti dari sebagian yang lain, lalu kami putuskan perkara tersebut se-suai dengan keterangan yang saya terima” (HR. Bukhari-Muslim)
Manusia sebagai An-Nas
Manusia dalam Al-Qur’an juga disebut an-nas. Kata an-nas dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 240 kali dengan keterangan yang jelas menunjuk kepada jenis keturunan nabi Adam.
Firman Allah: ” Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal “. (QS. Al-Hujarat; 13)
Manusia sebagai Al-Insan
Kata al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, kata al-ins senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis makhluk halus yang tidak bersifat materi yang hidup diluar alam manusia, dan tidak tunduk kepada hukum alam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an sebagai makhluk diciptakan dari api. Makhluk yang membangkang tatkala diperintahkan untuk bersujud kepada Adam.
Kata al-insan bukan berarti basyar dan bukan juga dalam pengertian al-ins. Dalam pemakaian Al-Qur’an, mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah Allah untuk menjadi khalifah dalam rangka memakmurkan bumi. Al-insan sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Alaq adalah mengandung pengertian sebagai makhluk yang diciptakan dari segumpal darah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, dan makhluk yang melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki.
Dalam beberapa surat lain dalam Al-Qur’an, manusia digambarkan sebagai:
• makhuk yang suka membantah (QS. An-Nahl’ : 4),
• makhluk yang lemah dan hina (QS. A-Nisa’ : 28),
• makhluk yang mudah dipengaruhi oelh sesuatu sehingga lupa kepada Tuhannya (QS. Al-Infithar: 6-8),
• makhuk yang melampaui batas dan melupakan penciptanya (QS. Al-lsra’ : 67).
• Namun disamping itu, sebagaimana disebutkan diatas bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan Allah tersebut mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan bahwa manusia adalah makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan membuat kerusakan dimuka bumi.
Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, sebagaimana Allah SWT telah menciptakan Adam dari tanah liat, yang kemudian di-tiupkan ruh kepadanya, lantas Allah memberikan kemampuan untuk berbicara (al-bayan) yang menggugah hati dan perasaan, sehingga manusia dalam arti basyar berubah menjadi manusia yang berarti insan yang sanggup menerima Al-Qur’an sebagai petunjuk. Yang semuanya itu mengandung resiko dengan adanya ujian-ujian yang akan menimpanya, baik itu bersifat positif atau negatif.
Amanah dan tanggung jawab Manusia
Dari segi tanggung jawab dan amanah yang dipikulkan kepada manusia diatas bumi ini, maka manusia bisa lebih tinggi nilainya dari malaikat, jika ia memang benar-benar bertanggung jawab atas amanat tersebut.
Manusia memiliki resiko baik dan buruk, sedangkan malaikat hanya makhluk yang tidak mempunyai resiko apapun sebab tidak memiliki nafsu. Selanjutnya manusia yang bertanggung jawab dan menunaikan amanah ini adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat yang sempurna, seperti rahmah, mulia, beramal saleh, berkehendak, berlaku adil dan masih banyak sifat yang lain yang dituntut kepada manusia untuk mengikutinya sesuai dengan kemampuannya.
Tatkala tanggung jawab dan amanah itu dijalankan dengan baik manusia dikatakan sebagai ahsani taqwim (sebaik-baik ciptaan). Hal ini hanya dapat dicapai melalui iman dan amal yang saleh. Iman berarti mempercayai apa yang datang dari Allah SWT dan yang disampaikan Rasulullah SAW sekaligus melaksanakannya.
Artinya, dengan unsur dengan unsur tanggung jawab sebagai makhluk yang berfikiran dan dengan alat al-bayan yang dimilikinya ia harus melaksanakan apa yang didatangkan Allah SWT melalui para utusan-Nya. Kemudian amanah yang dititipkannya diperlihara dengan baik untuk dipertanggung jawabkan kepada pemberi amanah tersebut.
Sebaliknya tatkala ia tidak bisa berlaku amanah, dengan mengikuti hawa nafsunya, melakukan penipuan terhadap Allah dan sesama manusia, merasa diri berkecukupan, merasa diri punya kekuasaan mutlak dan memiliki sifat-sifat tercela lainnya. Disinilah poin kejatuhan manusia menjadi asfala safilin (tingkatan yang paling rendah).
Firman Allah : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-nendahnya (neraka) “. (QS. At-Tin : 4-5).
Untuk terlaksananya tugas tersebut diatas, disamping mempunyai akal dan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk, maka ia juga diberi kemerdekaan memilih sikap dalam melaksanakan tugasnya di muka bumi. Kemerdekaan memilih ini menyangkut segala yang berbentuk perbuatan dan keyakinan seseorang berbuat, berfikir, berpendapat, dan berakidah, yang tentunya kemerdekaan tersebut tidak melampaui batas dan ketentuan Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar

S3k3DaR PeN93taHuaN

Berapa umur wanita merasa paling cantik dalam hidupnya? sebuah survei menyebutkan wanita merasa paling cantik saat usianya mencapai 32 tahun.
Survei perusahaan air mineral yang menjaring 1.500 wanita via dalam jaringan menyebutkan hampir 40 persen wanita menyatakan mereka merasa paling menarik saat mencapai usia 32 tahun. Di antara selebriti yang mengaku kecantikannya paling berkilau saat 32 tahun antara lain Sarah Michelle Gellar, Sophie Dahl dan Liv Tyler.
Pada umur 32 tahun, para wanita memiliki rasa percaya diri dari pengalaman hidup, kehidupan cinta, serta menjaga pola makan sehat.
Sandra Wheatley, seorang psikolog, seperti yang telah dikutip dari Daily Mail mengatakan temuan survei menunjukkan bahwa di usia ini wanita memiliki prestasi serta terlihat muda.
"Bagi saya, rasa percaya diri wanita sangat dipengaruhi kepribadian wanita itu sendiri. Rasa percaya diri timbul sebagai tanda bahwa kita dihargai karena kemampuan bukan hanya penampilan saja," ungkapnya.
Kecantikan, menurut Wheatley, berkaitan dengan kepercayaan dan pengalaman hidup. Pada usia 32 tahun, seorang wanita telah melewati dan memiliki lebih banyak pengalaman hidup dari pada saat berusia muda.
"Wanita bisa juga menjadi musuh terburuk diri mereka sendiri dengan saling mengkritik berat dan keriput di wajah. Tapi, temuan terbaru menemukan, kecantikan lebih dari sekedar kulit luarnya saja."

tips buat jadi muslimah gaul


Setelah sempat dilecehkan, akhirnya busana muslimah diterima di tengah masyarakat kita. Bahkan busana jenis ini, kemudian menjadi trend yang terus berkembang. Tidak lagi sulit menemukan wanita yang mengenakan busana muslimah lengkap dengan kerudung yang menutupi auratnya. Beragam mode, corak dan warna busana muslimah begitu indah dipandang mata. Berbagai pasar dan pusat perbelanjaan yang merupakan mata rantai dari busana jenis ini, juga menyediakan keleluasaan memilih bagi para muslimah, dengan begitu banyak mode yang mereka tawarkan.

Aneka pilihan busana muslimah membuka jalan bagi para muslimah untuk tampil lebih gaya. Tentunya bukan gaya yang berlebihan dan berkonotasi negatif.Namun, langkah seorang muslim dan muslimah harus seiring sejalan dengan tuntunan al Qur'an dan hadist yang sangat mulia. Jadi tidak sekedar tampil gaya, kita pun harus memperhatikan busana dan cara berbusana seperti yang diajarkan dalam Islam.

Untuk itu, yang perlu diperhatikan dalam berbusana muslimah adalah:

1. Menutupi seluruh tubuh, selain yang dikecualikan.
Pendapat ulama yang paling kuat tentang bagian tubuh yang dikecualikan dan boleh terlihat adalah muka dan telapak tangan.

2. Memakai kerudung sampai dada Ketentuan ini merujuk pada al Qur'an surat An Nuur ayat 31, "Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga ke dadanya." Ketentuan ini juga ada pada surat al Ahzab ayat 59, "Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka keseluruh tubuh."

Dengan demikian kriteria kerudung yang sesuai dengan ayat-ayat di atas adalah yang menutup rambut, leher sampai ke dada. Bukan yang hanya menutup rambut atau sampai leher saja.

3. Tidak tipis sehingga terlihat kulit dan bayangan tubuh dibaliknya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah pernah memberi Usamah bin Zaid Qubthiyyah (pakaian dari katun yang tipis) yang kasar. Tetapi Usamah tidak memakai dan ia memberikan pada istrinya. Nabi SAW bersabda, "Suruhlah ia memakai rangkapan (puring) didalamnya, agar tidak terlihat lekuk-lekuk tulangnya."

4. Tidak ketat sehingga tergambar jelas bentuk tubuhnya.
Busana ketat walau tidak tipis akan memperlihatkan lekuk tubuh wanita, misalnya bentuk pinggul, dada, bokong dan sebagainya. Meskipun berpakaian dan menutup rambut, sebenarnya ia tetap saja telanjang. Busana mode ini akan lebih membangkitkan syahwat dan mengundang fitnah. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan wanita yang mengenakan busana seperti ini kelak tidak akan masuk surga bahkan mencium bau surga pun tidak bisa.

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki ,yang dimaksud adalah larangan menyerupai laki-laki secara keseluruhan. Bukan hanya kesamaan dalam satu potongan pakaian saja misalnya celana panjang yang bisa dikenakan oleh pria atau wanita. Agar tidak membentuk tubuh, sebaiknya celana tersebut berpipa lebar dilengkapai dengan stelan baju yang agak panjang.

6. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir Masih menurut Abu Syuqqah, prinsip nomor 5 di atas juga bisa dipakai. Yang terlarang adalah menyerupai secara keseluruhan, misalnya busana muslimah yang menyerupai biarawati.

7. Tidak dimaksudkan untuk pamer atau menarik perhatian laki-laki.
Wangi parfum yang berlebihan dan gaya berjalan yang dibuat-buat dapat menarik perhatian laki-laki dan bisa menimbulkan fantasi seronok. Karenanya harus dihindari, agar tujuan memakai busana muslimah untuk melindungi muslimah itu sendiri. Prinsip kesederhanaannya tercakup disini, maksudnya harus dihindari gaya busana dan hiasan yang berlebihan supaya tidak menarik perhatian yang tidak semestinya.

Wahai ukhtiku yang dirahmati Allah, marilah kita memperbaiki penampilan diri kita, menjadi wanita muslimah yang selalu diridhai Allah karena pakaian takwa adaalah pakaian yang sempurna, Let's go menjadi bidadari dunia yang dapat membuat bidadari syurga cemburu. Segerakan untuk merubah pakaian jahiliyah yang selama ini kita banggakan karena tahukah kita bahwa pada waktu Rasulullah Saw melaksanakan isra' mi'raj pada waktu beliau melewati neraka kebanyakan didalamnya adalah"Wanita yang berpakaian tapi telanjang" Na'uzubillahi mindzalik, semoga Allah selalu melindungi kita ukhtiku, dan wanita yang memakai pakaian yang takwa tidak akan dijilat tubuhnya oleh api neraka yang sangat....100Mx panasnya

MuSliMaH 9aUL daN CaNtIk

MuSliMaH 9aUL daN CaNtIk

9!La" aN

9!La" aN

lebran tahun ini... menurutQ gag bgtu rame..
coz aQ gag bsa ktemu sma smwa swdaraQ. ea walaupun kita ada acra ngumpul-ngumpul breng kluarga tapi tetep ajach sepi.
udah gtu gag bisa ktemu ma tmen" lama lagi..

tapi.. aQ da cukup puaz.. coz aQ ktmu swdara ang sblumnya blum prnah aQ knal.. selain ntu, angpaow eang aQ da[etin jga lumayan bnyak..

ea mnrutQ cma tu ja eang bsa buwadt aQ seneng.. eang lain.. bysa ja..

oh ea.. pgen tw fto”Q pas ngumpul bareng adek”Q…

ni lihadt selengkapnya ..

Mengenai Saya

Foto saya
malang, jawa timur, Indonesia
gag banyak kok yang perlu kalian kenal daria ku.. aku orangnya byasa ja ce.. cma agak sedikit leby hehehehhehehe.. aq suka bnget jahilin orang .. so, hati" kalau kalian deket ma aq.. pa lagi yaw.. kayage da dulu deh.. dadadadadada..
 

MusLiMaH GaUL Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon